6.01.2010

Cara Kerja dan Perkembangan Kontrol Kekuasaan

Bahan Diskusi yang Diajukan Burhan May Lee dalam diskusi GSAO












Setelah melalui diskusi panjang dan melelahkan tentang genealogi (semacam asal usul) kekuasaan, pertemuan ini kiranya lebih advance dengan membahas bagaimana kuasa dan kontrol mendominasi hidup keseharian manusia.

Secara umum menurutku kontrol dilakukan dengan menggunakan instistusi yang dibentuk Negara/Otoritas berdasarkan kebutuhannya untuk mempertahankan dan merawat dirinya sendiri.
Menurut Althusser, seorang Marxis-Strukturalis asal Perancis, institusi yang kumaksudkan di atas adalah RSA (Repressive State Apparatus/aparat represif negara) dan ISA (Ideological State Apparatus/aparat ideologis negara).

RSA bekerja di dalam lingkup yang bersifat fisik atau kekerasan (violence); berada di dalam sistem dan struktur kekuasaan negara, serta bersifat sentralistis dan sistematis. Sedangkan ISA bekerja dengan melakukan manipulasi terhadap kesadaran masyarakat, serta berada di dalam ataupun di luar lingkup kekuasaan negara. Teori Althusser mengenai RSA dan ISA ini memiliki kemiripan dengan teori Gramsci—seorang tokoh Partai Komunis Italia—mengenai kekuatan fisik (force) dan hegemoni sebagai alat kontrol sosial. Contoh daripada RSA ini misalnya adalah institusi polisi, pengadilan dan militer, sedangkan contoh daripada ISA ini misalnya adalah institusi pendidikan. ISA bekerja dengan apa yang dinamakan "ideologi." Althusser sendiri secara umum mengartikan ideologi sama seperti Marx, yaitu sebagai suatu bentuk "kesadaran palsu" (false consciousness). Ideologi adalah suatu bentuk representasi yang terdistorsi, yang terdapat di dalam kesadaran, mengenai suatu kenyataan obyektif.
Di dalam tulisannya yang berjudul Theoretical Practice and Theoretical Formation: Ideology and Ideological Struggle, Althusser mengatakan:

Ideological representations concern nature and society, the very world in which men live;…Yet these representation are not true knowledges of the world they represent….a total system of such representations, a system that is in principle, orientated and distorted, a system dominated by a false conception of the world or of the domain of objects under consideration.

Sangat mudah untuk megidentifikasi bagaimana RSA bekerja, sederhannya penjinakan dilakukan dengan mengandalkan trauma akibat tindak kekerasan fisik dan terror oleh militer dan termasuk pokis yang katanya ingin mensipilkan diri. BOHONG BESAR! Sebagai contoh bagaimana pertani di Polombangkeng Takalar berusaha dijinakkan dengan represi Brimob yang menggunakan senjata api dan menurut keterangan warga setempat sering kali melakukan terror di malam hari dengan merangsek masuk ke dalam rumah dan bertanya macam-macam.

Sementara ISA bekerja rapi di alam sadar dan terutama bawah sadar manusia. Jika althusser mengungkapkan ideology sebagai senjata, sakit kepala memikirkan kata itu. Kalo pemahanku seperti ini tentang ISA, gampang ji kayak ceritanya gilgamhes yang menakkulkkan singa buas seorang diri dipakai oleh banyak raja seperti Darius untuk seluruh daerah yang ditakklukan dengan memakai cerita itu untuk menampilkan citra kebesarannya yang kuat dan tak tertandingi. Ini dilakukan untuk mengukuhkan kekuasaannya dan meneror para pemberontak. Tapi ini bukan institusi, namun ini adalah alat berupa cerita bohong yang digunakan departemen penerangannya (kalo di jaman ordebaru). Sama seperti instutsi yang mengajarkan banyak kebohongan dan menyensor kebenaran kepada siswa di seluruh penjuru negeri. Anehnya di Negara ini, sekolah denga fondasi kebohongan juga dikomersilkan dan dimahalkan. Ada lagi instusi yang tidak kalah bohongnya. Institusi agama yang setiap hari memproduksi kebohongan dan menyebarkan mitos tak masuk akal tentang kewajiban menyembah Yahweh dan patuh terhadap pemimpin sialan yang sudah pasti tak mampu mengatur banyak pantat di negeri miskin ini. Contoh paling bodoh dari agam adalah peristiwa gallileo yang mendatkan hukuman mati dari otoritas gereja akibat teori penemuannya yang menyatakan bumi itu bulat. Dengan sangat arogan pihak gereja menolah teori yang diluar pandangan mainstream saat itu.

Menurutku (lagi) ketertindasan yang banyak didengungkan adalah ketidak adilan dalam hal ekonomi , namun alienasi akibat domestikasi/penjinakan yang dilakukan oleh kelompok penguasa yang setiap hari dilakukan tidak kalah menyengsarakan dan mematikan hasrat yang hanya dimiliki oleh makhluk hidup. Jika semuanya telah hilang, jadilah spesies yang paling sukses be’de di planet bumi ini tak lebih adalah robot-robot pelayan kekuasaan yang dengan setia mengantarkan bumi kedalam jurang kehancuran ekologis yang sudah tampak telanjang saat ini.

0 komentar:

Posting Komentar